Shiroh 60 Sahabat Nabi
SHIROH 60 SAHABAT NABI
Resume Shirah 60 sahabat Nabi
Tugas CP1
Miqdad Bin'Amr
Nama: Muhammad Dandi Wibisono
NIM : 04218010
Tugas CP1
Miqdad Bin'Amr
Nama: Muhammad Dandi Wibisono
NIM : 04218010
Download PPT powerpoint tentang Miqdad Bin'Amr: Download PPT
Miqdad Bin Amru atau nama panggilan Abu Amru di kenal dengan nama Al Miqdad Bin Al Aswady atau Al Miqdad Bin Amru. Lahir pada tahun 37 Hijriah. Miqdad Bin Amru termasuk dalam rombongan orang-orang yang, mula pertama masuk islam, dan orang ketujuh yang menyatakan ke islamnya secara terbuka dengan terus terang, dan menanggungan penderitaan dari amarah murka dan kekejaman quraisy yang dihadapinya dengan kejantanan para ksatria dan keperwiraan kaum Hawari!
Ketika
membicarakan dirinya, para sahabat dan teman sejawatnya berkata:”orang yang
pertama memacu kudanya dalam perang sabil ialah miqdad ibnul Aswad”. Dan Miqdad
ibnul Aswad yang mereka maksudkan itu ialah tokoh kita Miqdad Bin ‘Amr ini.
Pada
hari yang bermula dengan kesuraman yakni ketika quraisy datang dengan
kekuatannya yang dasyat, dengan semangat dan tekad yang bergelora dengan
kesombongan dan keangkuhan mereka. Pada hari itu Kaum Muslimin masih sedikit,
yang sebelumnya tak pernah mengalami peperangan untuk mempertahankan islam, dan
inilah pertama yang mereka terjuni.
Miqdad
khawatir kalau ada di antara Kaum Muslimin yang terlalu berhati hati terhadap
perang. Dari itu sebelum ada yang angkat bicara, Miqdad ingin mendahului
mereka, agar dengan kalimat-kalimat yang terlepas dapat menyalakan semangat
perjuangan dan turut mengambil bagian dalam membentuk pendapat umum.
Kini giliran Miqdad bicara, “Wahai Rasulullah, laksanakanlah apa yang ditititahkan Allah, dan kami akan bersamamu. Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa, ‘Pergi dan berperanglah kamu bersama Tuhanmu, sedangkan kami akan duduk dan menunggu di sini.’ Tetapi kami akan mengatakan kepadamu, ‘Pergi dan berperanglah engkau bersama Tuhanmu, dan kami ikut berjuang bersamamu.’ Demi Dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran! Seandainya engkau membawa kami ke dalam lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kirimu, di bagian depan dan di bagian belakangmu, hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu.”
Ungkapan tersebut lepas bagai peluru yang diluncurkan. Dan wajah Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam pun berseri-seri karenanya, sementara mulut beliau komat-kamit mengucapkan doa yang baik untuk Miqdad. Kata-kata tegas yang diungkapkannya itu membangkitkan semangat kepahlawanan dalam kumpulan yang baik dari orang-orang beriman, bahkan dengan kekuatan dan ketegasannya, kata-kata itu pun menjadi contoh teladan bagi siapa yang ingin berbicara, serta menjadi semboyan dalam perjuangan.
Dan
Miqdad berkata:
“Ya
Rasulullah....
Teruslah
laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama anda..!
Pergilah
anda dengan bersama Tuhan anada dan berperanglah, sementara kami ikut berjuang
di sampai anda....!
Dari
kata-kata itu yang dilepasnya itu mengalirlah semangat kepahlawanan dalam
kumpulan yang baik dari orang orang beriman, bahkan dengan kek uatan dan
ketegasan, kata-kata itu pun menjadi semboyan dalam perjuangan....!
Ucapan
Miqdad yang kita kemukakan tadi, tidak saja menggambarkan keperwiraannya
semata, tetapi juga melukiskan logikanya yang tepat dan pemikirannya. Demikian
sifat Miqdad adalah seoarang filosof dan ahli fikir. Hikmat dan filsafatnya
tidak saja terkesan pada ucapan semata, tapi terutama pada prinsip-prinsip
hidup yang kukuh dan perjalanan hidup yang teguh tulus dan lurus, sementara
pengalaman-pengalamannya menjadi sumber bagi pemikiran dan penunjang bagi
filsafat itu.
Kecintaan Miqdad kepada islam tidak terkira
besarnya...
Dan
cinta, bila ia tumbuh dan membesar seta di dampingi oleh hikmat, maka akan
menjadikan pemiliknya manusia tinggi, yang tidak merasa puas hanya dengan
kecintaan belaka, tapi dengan menunaikan kewajiban dan memikul tanggung jawab.
Kecintaannya
kepada islam menyebabkannya bertanggung jawab terhadap keamanannya, tidak saja
dari tipudaya musuh-musuhnya, tetapi juga kekeliuran kawan-kawannya sendiri.
Kecintaannya
kepada Rasulullah menyebabkan hati dan ingatannya dipenuhi rasa tanggung jawab
terhadap keselamatan yang di cintainya.
Miqdad telah menunjukkan sikap yang mulia. Keagungan din ini telah mengangkatnya ke posisi yang terhormat. Ia berlalu sambil mendendangkan kata-kata:
“Biarlah aku mati, asal Islam tetap jaya.”
Memang itulah yang menjadi cita-citanya, yaitu kejayaan Islam walau harus ditebus dengan nyawa sekalipun. Dengan keteguhan hari yang menakjubkan ia berjuang bersama para sahabatnya untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Karena itu, sangat pantas bila ia mendapat kehormatan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam menerima ucapan berikut:
“Sungguh, Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu, dan menyampaikan pesan-Nya kepadaku bahwa Dia mencintaimu.”
Komentar
Posting Komentar